4 Alasan Utama Mengapa Portofolio Penting bagi Freelancer

Dalam dunia kerja, kamu mungkin tak jarang mendengar istilah “portofolio”, yakni dokumen yang menjadi salah satu bahan pertimbangan sebelum menerima lamaran seseorang. Biasanya portofolio berisi sekumpulan karya yang telah kamu buat sebelumnya.

Sumber: Pexels.com - @tranmautritam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi portofolio adalah tas yang dipakai untuk menyimpan surat-surat. Namun, definisi ini bisa diterjemahkan sebagai sekumpulan pendidikan, skill, karya, hingga pengalaman kerja seseorang.

Seorang freelancer yang ingin melamar pekerjaan biasanya kesempatannya akan meningkat ketika memiliki portofolio. Hal ini dikarenakan klien atau perekrut dapat mengetahui hasil pekerjaan dan mencocokkan apakah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

Oleh karena itu, mulailah untuk membuat portofolio berupa situs yang sesuai dengan bidang yang kamu geluti. Cukup dengan menggunakan laptop kerja yang ada, kamu dapat membuat serta mendesain situs portofolio pribadi sepuasnya. Banyak yang menyepelekan kekuatan situs pribadi, padahal dengan biaya yang terjangkau situs ini dapat membuat kamu lebih profesional dan meningkatkan peluang yang ada.

Terdapat banyak alasan mengapa seorang freelancer memerlukan situs portofolio pribadi. Untuk lebih lanjut, simak penjelasan ulasan berikut ini.

1. Menjadikan Kamu Lebih Terlihat

Pada umumnya, memang pelajar dan freelancer akan menggunakan platform seperti Behance, Dribbble, atau UpWork untuk mengunggah portofolio mereka. Tidak lain alasannya karena mereka percaya terhadap platform yang sudah terkenal ini dapat membantu mereka bertemu dengan calon klien.

Akan tetapi, peluang kamu hanya sebatas klien yang melakukan pencarian pada platform tersebut. Biasanya, klien akan memulai pencarian pertama kali melalui Google dan cenderung memilih dari hasil pencarian teratas saja.

Portofolio yang diunggah pada platform bersama juga tidak memberikan dampak positif secara langsung. Melainkan portofolio dan profil kamu akan bersaing dengan freelancer lainnya pada platform yang sama. Sehingga kamu harus memberikan usaha yang lebih untuk membuat kamu terlihat unik.

Oleh karena itu, penting bagi seorang freelancer untuk membuat website sendiri guna memperlihatkan arsip karyanya kepada calon klien. Buatlah desain website kamu semenarik mungkin tanpa menghilangkan aspek profesionalitas agar klien merasa lebih yakin dengan karya kamu.

2. Branding Diri

Selanjutnya, dengan adanya website pribadi kamu dapat memanfaatkannya untuk memperkuat branding diri. Pada halaman profil, orang dapat mengetahui bagaimana cara kamu bekerja dan tingkat profesionalitas kamu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Bagaikan “identitas”, jika freelancer tidak mempunyai portofolio maka klien akan kesulitan mengetahui karakter kamu.

Kemampuan freelancer akan dinilai apakah sesuai dengan pekerjaan yang akan dilamar. Pengalaman yang kamu cantumkan juga akan mempengaruhi klien dalam menentukan pilihannya. Semakin banyak pengalaman yang ditulis, maka tingkat kepercayaan klien dan nama kamu akan meningkat.

Memiliki situs sendiri juga memungkinkan kamu untuk memiliki kendali penuh atas domain, konten, dan juga desain. Agar tetap relevan dari waktu ke waktu, perbaruilah situs kamu dengan konten dan desain yang berkualitas serta mengikuti tren yang berkembang.

3. Lebih Unggul Dibandingkan Kompetitor

Situs portofolio juga akan memperlihatkan bagaimana keseriusan seorang freelancer dalam menjalankan pekerjaannya. Karya yang diunggah tentu menjadi bukti nyata dari hasil pekerjaan sebelumnya yang telah diselesaikan.

Apalagi bagi freelancer, portofolio merupakan sebuah hal penentu untuk mendapatkan pekerjaan. Portofolio ini nantinya akan disertakan bersamaan dengan CV, ijazah, dan dokumen pendukung lainnya yang dibutuhkan klien atau perusahaan.

Dengan adanya situs portofolio, kamu bisa membandingkan diri dan menjelaskan kepada klien mengapa harus memilih kamu dibandingkan kompetitor. Tidak hanya tentang kualitas dari sebuah karya, tetapi juga nilai tambah berupa inisiatif sebagai pertimbangan tambahan.

4. Praktis dan Efisien

Manfaat memiliki situs portofolio pribadi juga dapat dirasakan dalam hal jangkauan. Kamu dapat menjangkau lebih banyak orang hanya dengan sebuah situs yang berisi semua tentang kamu. Hal ini membuat kamu tidak perlu lagi mengirimkan email satu persatu mengenai apa yang pernah kamu kerjakan.

Cukup dengan membagikan satu link di profil media sosial akan menghubungkan calon klien dengan website yang kamu miliki. Jadi, apa pun karyanya, seperti multimedia, video kreatif, hingga artikel bisa diakses dengan mudah.

Jangan langsung mengeksekusi untuk membuat situs pribadi tanpa perencanaan yang matang. Kamu perlu merencanakan mulai dari cara memulai, memahami cara membuat website, hingga mengelolanya. Ada beberapa istilah penting yang perlu diketahui agar situs ini dapat bekerja secara optimal.

Salah satunya adalah domain yang merupakan alamat pada situs. Terdapat pilihan domain yang tidak mengharuskan kamu untuk mengeluarkan biaya alias gratis dan ada juga yang berbayar. Contoh domain gratis yang bisa kamu gunakan adalah blogspot.com. Akan tetapi, domain seperti ini terlihat kurang profesional dibandingkan domain berbayar seperti .com, .id, dan sebagainya.

Selain itu istilah penting lainnya adalah web hosting. Situs yang akan kamu buat memerlukan sebuah tempat penyimpanan data, data-data tersebutlah yang akan disimpan ke dalam web hosting. Kedua istilah ini merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam membuat sebuah situs profesional. Oleh karena itu, kamu perlu memilih domain dan web hosting dengan kualitas terbaik. Hal ini bertujuan agar portofolio kamu memiliki nilai lebih dan terpercaya.

Di atas, kita baru saja membahas 4 alasan mengapa seorang freelancer dan bahkan pekerja memerlukan portofolio, seperti meningkatkan visibilitas, meningkatkan branding diri, memberikan keunggulan dibanding pesaing. Yuk mulai sortir karya-karya kamu dan buat portofolio diri. Semoga bermanfaat!